Selasa, 13 Maret 2012

pertumbuhan dan perkembangan remaja


 A.    Jenis-jenis Kebutuhan dan Pemenuhannya
Individu adalah pribadi yang utuh dan kompleks. Kekomplekkan tersebut dikaitkan dengan kedudukannya sebagai mahluk individu dan mahluk sosial. Oleh karenanya disamping seorang individu harus memahami dirinya sendiri, ia juga harus memahami orang lain dan memahami kehidupan bersama didalam masyarakat, memahami lingkungan serta memahami pula bahwa ia adalah mahluk tuhan. Sebagai mahluk psiko –fisik manusia memiliki kebutuhan-kebutuhan fisik dan psikologis, dan sebagai mahluk individu dan mahluk sosial, manusia mempunyai kebutuhan individu (yang juga dikenal sebagai kebutuhan pribadi) dan kebutuhan sosial masyarakat. Dengan demikian , maka setiap individu tentu memiliki kebutuhan, karena ia tumbuh dan berkembang untuk mencapai kondisi fisik dan sosial psikologis yang lebih sempurna dalam kehidupannya
Dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya menuju kejenjang kedewasaan, kebutuhan hidup seseorang mengalami perubahan-perubahan sejalan dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangannya. Kebutuhan sosial psikologis semakin banyak dibandingkan dengan kebutuhan fisik, karena pengalaman kehidupan sosialnya semakin meluas. Kebutuhan itu timbul disebabkan oleh dorongan-dorongan (motif). Dorongan adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorongnya untuk melakukan suatu perbuatan untuk mencapai tujuan tertentu (sumdi, 1971 : 70; lefton 1982: 137) dorongan dapat berkembang Karena kebutuhan psikologis atau karena tujuan-tujuan kehidupan yang semakin kompleks. Lebih lanjut lefton (1982) menyatakan bahwa kebutuhan dapat muncul karena keadaan psikologis yang mengalami guncangan atau ketidak seimbangan. Munculnya kebutuhan tersebut untuk mencapai keseimbangan atau keharmonisan hidup
kebutuhan dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu kebutuhan primer dan  sekunder. Kebutuhan primer pada hakikatnya merupakan kebutuhan biologis atau organik dan umumnya merupakan kebutuhan yang didorong oleh motif asli. Contoh kebutuhan primer itu antara lain adalah: makan, minum, bernapas, dan kehangatan tubuh. Pada tingkat remaja dan dewasa kebutuhan primer ini dapat bertambah yaitu kebutuhan seksual. Sedangkan kebutuhan sekunder umumnya merupakan kebutuhan yang didorong oleh motif yang di pelajari, seperti misalnya kebutuhan untuk mengejar pengetahuan, kebutuhan untuk mengikuti pola hidup masyarakat, kebutuhan akan hiburan, alat transportasi, dan  semacamnya. Klasifikasi kebutuhan menjadi kebutuhan primer dan kebutuhan sekunder sering digunakan, namun pengklasifikasian semacam itu sering membingungkan. Oleh karena itu, Cole dan Bruce (1959) (Oxendine, 1984 : 227) membedakan kebutuhan menjadi dua kelompok, yaitu kebutuhan fisiologis dan kebutuhan psikologis.
Dalam bidang kehidupan ekonomi, kebutuhan primer dikenal sebagai kebutuhan pokok yang mencakup kebutuhan akan pangan, sandang dan papan.
B.     Mengapa Manusia Berperilaku
Untuk menjawab pertanyaan ini digunakan dua pendekatan , yaitu pendekatan organismik (internal) dan pendekatan lingkungan (eksternal). Pembicaraan tentang motif dan/atau motivasi merupakan yang akan ditinjau secara khusus dalam bagian ini, yang berarti uraian bagian ini menitik beratkan bahwa motif itu merupakan factor pendorong manusia bertingkah laku . perilaku didorong oleh motif. Hal ini tidak berarti bahwa kita mengesampingkan factor lingkungan, tetapi seperti kita ketahui bahwa motivasi dan lingkungan pada dasarnya berinteraksi, dengan demikian persoalan lingkungan akan dengan sendirinya tercakup dalam uraian ini.
Banyak pendekatan untuk menganalisis dan mengklasifikasikan kekuatan dari dalam yang menghasilkan gejala yang dimaksud  dengan tingkah laku. Eksperimen-eksperimen psikologis cenderung untuk memilih pendekatan system dalam menerangkan tingkah laku dari sisi dorongan, dimana dorongan diartikan dengan kekuatan /dorongan biologis dalam arti luas, seperti lapar, haus, dan dorongan seksual. Bagi guru dan pendidik perlu melihat motivasi yang tidak semata-semata berasal dari factor/dorongan biologis. Hal ini dikemukakan oleh para psikolog yang telah meninjau perilaku manusia  factor dorongan dan motivasi
Kebutuhan akan keyakinan diri diekspresikan melalui dua bentuk perilaku, yaitu kebutuhan mempertahankan diri (maintenance) dan mengembangkan diri (enchancement). lebih dari apa yang dialami binatang, manusia lebih mampu mengantisipasi kejadian-kejadian masa depan, tidak hanya terbatas untuk mempertahankan dirinya pada saat sekarang, tetapi juga bermaksud mengubah diri dang lingkungannya agar pengembangan dirinya menjadi lebih baik di waktu-waktu yang akan datang. Hal tersebut di artikan sebagai kebutuhan normatif dan bukan semata-mata kebutuhan psikologis 
C.    Kebutuhan Dasar Manusia
Pada bayi atau pada kehidupan kehidupan manusia kecil, perilakunya didominasi oleh kebutuhan-kebutuhan biologis. Yakni kebutuhan untuk  mempertahankan diri. Kebutuhan ini disebut deficiency need  artinya kebutuhan untuk pertumbuhan dan memang diperlukan untuk tetap hidup. Kemudian, pada masa kehidupan berikutnya, muncul kebutuhan untuk mengembangkan diri. Berkembangnya kebutuhan ini terjadi karena pengaruh factor lingkungan dan factor-faktor belajar, seperti kebutuhan akan cinta kasih, kebutuhan untuk memiliki (yang ditandai berkembangnya ”aku” manusia kecil), kebutuhan harga diri, kebutuhan akan kebebasan, kebutuhan untuk berhasil, dan munculnya kebutuhan untuk bersaing dengan yang lain.
Remaja sebagai individu atau manusia pada umumnya juga mempunyai kebutuhan dasar tersebut. Secara lengkap kebutuhan dasar seorang individu dapat digambarkan sebagai berikut

Menurut Lewis dan Lewis (1993) kegiatan remaja dan manusia didorong oleh berbagai kebutuhan, yaitu:
  1. kebutuhan jasmaniah
  2. kebutuhan psikologis
  3. kebutuhan ekonomi
  4. kebutuhan sosial
  5. kebutuhan politik
  6. kebutuhan penghargaan, dan
  7. kebutuhan aktualisasi diri
 D.    Kebutuhan Remaja, Masalah, dan Konsekuensinya
Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Hall (dalam liebert dan kawan-kawan, 1974:478) memandang bahwa masa remaja ini sebagai masa “storm and stress”. Ia menyatakan bahwa selama masa remaja banyak masalah yang di hadapi  karena remaja itu berupaya menemukan jati dirinya (identitasnya) kebutuhan aktualisasi diri. Usaha penemuan jati diri remaja dilakukan dengan berbagai pendekatan. Beberapa jenis kebutuhan remaja dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok kebutuhan, yaitu:
  1. kebutuhan organik, makan, minum, bernapas, seks
  2. kebutuhan emosional, yaitu kebutuhan yang mendapatkan simpati dan pengakuan dari pihak lain, dikenal dengan n Aff
  3. kebutuhan berprestasi atau need of achievement (yang dikenal dengan n Ach), yang berkembang karena dorongan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki dan sekaligus kemampuan psikologis, dan
  4. kebutuhan untuk mempertahankan diri dan mengembangkan jenis.
Pertumbuhan fisik dan perkembangan sosial psikologis di masa remaja pada dasarnya merupakan lanjutan, yang dapat diartikan penyempurnaan, proses pertumbuhan, dan perkembangan dari proses sebelumnya.  Seperti halnya pertumbuhan fisik yang ditandai dengan munculnya tanda-tanda kelamin sekunder merupakan awal masa remaja sebagai indicator menuju tingkat kematangan fungsi seksual seseorang.
Disamping itu remaja membutuhkan pengakuan akan kemampuannya, yang menurut Maslow kebutuhan ini disebut kebutuhan penghargaan. Factor non fisik, yang secara integrative tergabung didalam factor sosial psikologis dijiwai oleh tiga potensi dasar yang dimiliki manusia yaitu piker, rasa dan kehendak. Ketiganya secara potensial mendorong munculnya berbagai kebutuhan. Remaja telah memahami berbagai aturan didalam kehidupan masyarakat
Dalam kehidupan dunia modern, manusia tidak hanya berpikir tentang kebutuhan pokok, mereka telah lebih maju. Pemikirannya telah bercakrawala oleh karena itu kebutuhan pokoknya juga telah berkembang dalam menghadapi masalah dan perkembangan sosial psikologis, menjadi manusia berprestasi telah merupakan kebutuhan sosial yang membimbingnya untuk berhasil dan lebih lanjut untuk menjadi orang yang berhasil dan berprestasi
Beberapa masalah yang dihadapi remaja sehubungan dengan kebutuhannya dapat diuraikan sebagai berikut:
1)      Upaya untuk merubah sikap dan perilaku kekanak- kanakan menjadi sikap dan perilaku dewasa, tidak semuanya dapat dengan mudah dicapai baik oleh remaja laki-laki maupun perempuan. Pada masa ini remaja menghadapi tugas-tugas dalam perubahan sikap dan perilaku yang besar, sedang dipihak lain harapan ditumpukkan pada remaja untuk dapat meletakkan dasar-dasar bagi pembentukan sikap dan pola perilaku.
2)      Sering kali para remaja kesulitan untuk menerima perubahan-perubahan fisiknya . hanya sedikit remaja  yang merasa puas dengan tubuhnya. Hal ini disebabkan pertumbuhan tubuhnya dirasa tidak serasi
3)      perkembangan fungsi seks pada masa ini dapat menimbulkan kebingungan remaja untuk memahaminya, sehingga sering terjadi salah tingkah dan perilaku yang menentang norma pandangannya terhadap sebaya lain jenis kelamin dapat menimbulkan kesulitan  dalam pergaulan. Bagi remaja laki-laki dapat menyebabkan berperilaku yang “menentang norma” dan bagi remaja perempuan akan berperilaku ”mengurung diri” atau menjauhi pergaulan dengan lain jenis
4)      Dalam memasuki kehidupan bermasyarakat, remaja yang terlalu mendambakan kesendirian, dalam arti menilai dirinya cukup mampu untuk mengatasi problema kehidupan,  kebanyakan akan menghadapi berbagai masalah , terutama masalah penyesuaian emosional, seperti perilaku over cting, “lancing”, dan semacamnya kehidupan bermasyarakat banyak menuntut remaja untuk banyak menyesuaikan diri, namun yang terjadi tidak semuanya selaras.

 A.    Kesimpulannya
*  Manusia senantiasa mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang sehat, dalam perjalanan waktu tertentu.
* Kebutuhan dibedakan atas dua, yaitu kebutuhan primer dan kebutuhan sekunder. Kebutuhan primer pada hakikatnya merupakan kebutuhan biologis atau organik dan umumnya merupakan kebutuhan yang didorong motif asli. Sedangkan kebutuhan sekunder merupakan kebutuhan yang didorong oleh motif yang dipelajari.
B. Saran
Manusia harus lebih memahami kebutuhan yang dia butuhkan. Manusia dan khususnya remaja harus memperoleh kebutuhannya agar dapat hidup dengan normal.

Berbagai Macam Serangga di Indonesia

Sebelum membahas serangga-serangga di Indonesia, terlebih dahulu saya akan memperkenalkan Biografi saya kepada Anda semua.
Nama : Nurayani
Ttl : Mataram, 1 Oktober 1992
Alamat : Jln. P. Diponegoro Gg Pancor Mas Sayang-Sayang Cakranegara Mataram
Hobi : Olahraga
Cita-cita : Guru Yang profesional
Pesan : Mari kita lestarikan alam ini, karena kalau bukan kita? siapa lagi?

Banyak hal penting yang bisa kita ambil dari pola tingkah laku serangga. contohnya akan saya jelaskan pada post berikutnya. . . .
 See U. . . .