Manusia, Keragaman,
Kesederajatan dan Kemartabatan
A. Makna Keragaman, Kesederajatan dan
Kemartabatan
1. Makna Keragaman
Keragaman berasal dari kata ragam. Dalam kamus besar
bahasa indonesia ragam berarti : 1) Tingkah, laku, ulah, 2) Macam, jenis, 3)
Lagu, musik langgam, 4) Warna, corak, ragi. Sedangkan keragaman sendiri berarti
: 1) Perihal berjenis-jenis atau beragam-ragam, 2) Keadaan beragam-ragam.
Ragam juga dapat diartikan bersatu hati, rukun
sehingga keragaman berarti kerukunan.
2. Makna Kesederajatan
Kesederajatan berasal dari kata derajat. Dalam kamus
besar bahasa indonesia derajat berarti : 1) Tingkatan, martabat, pangkat, 2)
Gelar yang diberikan oleh perguruan tinggi kepada mahasiswa yang telah lulus
ujian. Sederajat berarti sama tingkatannya (pangkatnya, kedudukannya) dan
kesederajatan berarti perihal kesamaan tingkatan.
B. UNSUR-UNSUR KERAGAMAN
DALAM MASYARAKAT
1. Suku bangsa dan ras
Suku bangsa yang
menempati wilayah Indonesia dari sabang sampai merauke sangat beragam.
Sedangkan perbedaan ras muncul karena adanya pengelompokan besar manusia yang
memiliki ciri-ciri biologis lahiriah yang sama seperti rambut, warna kulit,
ukuran tubuh, mata, ukuran kepala, dan lain sebagainya.
2. Agama dan keyakinan
Agama menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia adalah sistem atau prinsip kepercayaan kepada Tuhan, atau juga disebut
dengan nama Dewa atau nama
lainnya dengan ajaran kebhaktian dan kewajiban-kewajiban yang bertalian dengan
kepercayaan tersebut.
Kata "agama" berasal dari bahasa Sansekerta āgama
yang berarti "tradisi". Sedangkan kata lain
untuk menyatakan konsep ini adalah religi yang berasal dari bahasa Latin religio
dan berakar pada kata kerjare-ligare
yang berarti "mengikat kembali". Maksudnya dengan berreligi,
seseorang mengikat dirinya kepada Tuhan.
Agama mengandung arti ikatan yang harus
dipegang dan dipatuhi manusia. Ikatan yang dimaksud berasal dari suatu kekuatan
yang lebih tinggi dari manusia sebagai kekuatan gaib yang tak dapat ditangkap
dengan panca indra. Dalam peraktiknya fungsi agama dalam masyarakat antara lain
adalah :
- Berfungsi edukatif : ajaran agama secara hukum berfungsi menyuru dan melarang
- Berfungsi penyelamat
- Berfungsi sebagai perdamaian
- Berfungsi sebagai Social control
- Berfungsi sebagai pemupuk rasa solidaritas
- Berfungsi transformative
- Berfungsi kreatif
- Berfungsi sublimatif
Ada beberapa alasan
tentang mengapa agama itu sangat penting dalam kehidupan manusia, antara lain
adalah :
·
Karena agama merupakan sumber
moral
·
Karena agama merupakan petunjuk
kebenaran
·
Karena agama merupakan sumber
informasi tentang masalah metafisika.
·
Karena agama memberikan bimbingan
rohani bagi manusia baik di kalasuka,maupun di kala duka
Keyakinan adalah suatu sikap yang ditunjukkan oleh manusia saat ia merasa cukup
tahu dan menyimpulkan bahwa dirinya telah mencapai kebenaran Karena keyakinan merupakan suatu sikap, maka keyakinan
seseorang tidak selalu benar -- atau, keyakinan semata bukanlah jaminan
kebenaran. Contoh: Pada suatu masa, manusia pernah meyakini bahwa bumi
merupakan pusat tata surya, belakangan disadari bahwa keyakinan itu keliru.
3. Ideologi dan politik
Ideologi adalah
kumpulan ide atau gagasan. Kata ideologi sendiri diciptakan oleh Destutt de Tracy
pada akhir abad ke-18
untuk mendefinisikan "sains
tentang ide". Ideologi dapat
dianggap sebagai visi
yang komprehensif, sebagai cara memandang segala sesuatu (bandingkan Weltanschauung),
secara umum (lihat Ideologi dalam kehidupan sehari hari) dan beberapa arah
filosofis (lihat Ideologi politis), atau sekelompok ide yang diajukan oleh
kelas yang dominan pada seluruh anggota masyarakat. Tujuan untama dibalik
ideologi adalah untuk menawarkan perubahan melalui proses pemikiran normatif.
Ideologi adalah sistem pemikiran abstrak (tidak hanya sekadar pembentukan ide)
yang diterapkan pada masalah publik sehingga membuat konsep ini menjadi inti
politik. Secara implisit setiap pemikiran politik mengikuti sebuah ideologi
walaupun tidak diletakkan sebagai sistem berpikir yang eksplisit (definisi
ideologi Marxisme).
Defiinisi Ideologi menurut Karl Marx: Ideologi
merupakan alat untuk mencapai kesetaraan dan kesejahteraan bersama dalam
masyarakat.
Politik adalah proses
pembentukan dan pembagian kekuasaan
dalam masyarakat yang
antara lain berwujud proses pembuatan
keputusan, khususnya dalam negara. Pengertian ini merupakan upaya penggabungan antara
berbagai definisi
yang berbeda mengenai hakikat
politik yang dikenal dalam ilmu politik.
Ideologi adalah suatu istilah umum bagi sebuah
gagasan yang berpengaruh kuat terhadap tingkah laku dalam situasi khusus karena
merupakan kaitan antara tindakan dan kepercayaan yang fundamental.
4. Tatakrama
Tatakrama yang
dianggap arti bahasa jawa yang berarti “ adat sopan santun, basa basi “ pada
dasarnya ialah segala tindakan, perilaku, adat istiadat, tegur sapa, ucap dan
cakap sesuai kaidah atau norma tertentu.
Tata karma dibentuk
dan dikembangkan oleh masyarakt dan terdiri dari aturan-aturan yang kalau
dipatuhi diharapkan akan tercipta interaksi social yang tertib dan efektif di
dalam masyarakat yang bersangkutan. Indonesia memiliki beragm suku bangsa
dimana setiap suku bangsa memiliki adat tersendiri meskipun karena adanya
sosialisasi nilai-nilai dan norma secara turun temurun dan berkesinambungan
dari generasi ke generasi menyebabkan suatu masyarakat yang ada dalam suatu
suku bangsa yang sama akan memilki adat dan kesopanan yang relative sama.
5. Kesenjangan ekonomi
Bagi sebagian Negara berkembang, perekonomian
akan menjadi salh satu perhatian yang terus ditingkatkan. Namun umumnya kesenjangan ekonomi antara
masyarakat level atas dan bawah yang cukup lebar. Hal ini menjadi salah satu
sumber konflik dan mudah sekali tersulut di masyarakat. "Ada stagnasi
perkembangan ekonomi mikro karena kebijakan yang belum berpihak ke masyarakat
bawah. Anggaran negara itu belum sepenuhnya menetes ke masyarakat level bawah
seperti nelayan, petani, masyarakat pesisir, dan pedagang kecil.
Wakil Presiden Boediono pun setuju dengan
pandangan itu. Boediono, kata di, mengakui kebijakan ekonomi makro Indonesia
sudah baik, namun belum menyentuh ke level masyarakatbawah sehingga terjadi
kesenjangan yang cukup tinggi.
Menurut dia, ketimpangan ekonomi yang tinggi
itu mendorong masyarakat di level bawah mudah tersinggung, mudah marah, dan
mudah diprovokasi. Kondisi ini memicu konflik horizontal sering timbul di
masyarakat.
6. Kesenjangan sosial
Masyarakat Indonesia
merupakan masyarakat yang majemuk dengan bermacam tingkat, pangkat, dan strata
sosial yang hirarkis. Hal ini,
dapat terlihat dan dirasakan dengan jelas dengan adanya penggolonga orang
berdasarkan kasta.
Hal inilah yang dapat
menimbulkan kesenjangan social yang tidak saja dapat menyakitkan. Namun juga
membahayakan bagi kerukunan masyarat. Tidak hanya itu, hal tersebut bahkan bisa
menjadi sebuah pemicu perang antar etnis atau antar suku.
C. PENGARUH KERAGAMAN
TERHADAP KEHIDUPAN BERAGAMA, BERMASYARAKAT, BERNEGARA, DAN KEHIDUPAN
GLOBAL
Pengaruh keragaman diantaranya
adalah
a)
Terjadinya segmentasi kedalam
kelompok-kelompok yang seringkali memiliki kebudayaan yang berbeda.
b)
Memiliki struktur sosial yang
terbagi-bagi kedalam lembaga-lembaga yang bersifat non komplemeter.
c)
Kurang mengembangkan konsesus
diantara para anggota masyarakat tentang nilai-nilai sosial yang bersifat
dasar.
d)
Secara relatif sering kali terjadi
konflik diantara kelompok yang satu dengan yang lainnya.
e)
Secara relatif intergrasi sosial
tumbuh diatas paksaan dan saling ketergantungan didalam bidang ekonomi.
f)
Adanya dominasi politik oleh suatu
kelompok terhadap kelompok yang lain.
Jika keterbukaan dan kedewasaan
sikap dikesampingkan, besar kemungkinan tercipta masalah-masalah yang
menggoyahkan persatuan dan kesatuan bangsa seperti :
a. Disharmonisasi, adalah tidak adanya penyesuaian atas keragaman antara
manusia dengan dunia lingkungannya.
b. Perilaku diskriminatif terhadap etnis atau kelompok masyarakat tertentu
akan memunculkan masalah yang lain, yaitu kesenjangan dalam berbagai bidang
yang tentu saja tidak menguntungkan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.
c. Eksklusivisme, rasialis, bersumber dari superioritas diri, alasannya dapat
bermacam-macam, antara lain keyakinan bahwa secara kodrati ras/sukunya
kelompoknya lebih tinggi dari ras/suku/kelompok lain.
Ada beberapa hal yang dapat
dilakukan untuk memperkecil masalah yang diakibatkan oleh pengaruh negative
dari keragaman, yaitu :
a. Semangat Religius
b. Semangat Nasionalisme
c. Semangat Fluralisme
d. Dialog antar umat beragama
e. Membangun suatu pola komunikasi untuk interaksi maupun konfigurasi hubungan
antar agama, media, masa, dan harmonisasinya.
D.
PROBLEMATIKA DISKRIMINASI
Diskriminasi adalah setiap tindakan
yang melakukan pembedaan terhadap seseorang atau
sekelompok orang berdasarkan ras,
agama, suku, etnis, kelompok, golongan, status, kelas sosial ekonomi,
jenis kelamin, kondisi fisik, usia, orientasi seksual, pandangan ideologi, dan
politik serta batas negara dan kebangsaan seseorang.
Pasal 281 Ayat 2 UUD NKRI 1945 Telah
menegaskan bahwa “ Setiap orang berhak bebas dari perlakuan yang bersifat
diskriminatif atas dasar apapun dan berhak mendapatkan
perlindungan terhadap perlakuan yang
bersifat diskriminatif itu “. Sementara itu Pasal 3 UU No 30 Tahun
1999 tentang HAM Telah menegaskan bahwa “Setiap orang dilahirkan bebas dengan
harkat dan martabat yang sama dan sederajat”
Komunitas Internasional telah
mengakui bahwa diskriminasi masih terjadi diberbagai belahan dunia, dan prinsip
non diskriminasi harus mengawali kesepakatan antar bangsa untuk dapat hidup
dalam kebebasan, keadilan, dan perdamaian. Pada dasarnya diskriminasi tidak
terjadi begitu saja, akan tetapi karena adanya beberapa faktor penyebab antara
lain:
1) Persaingan yang
semakin ketat dalam berbagai bidang kehidupan, terutama ekonomi.
2) Adanya tekanan dan
intimidasi yang biasanya dilakukan oleh kelompok yang dominan terhadap kelompok
atau golongan yang lebih lemah.
3) Ketidak berdayaan
golongan miskin akan intimidasi yang mereka dapatkan membuat mereka terus
terpuruk dan menjadi korban diskriminasi.
Dari kajian yang dilakukan terhadap
berbagai kasus disintekrasi bangsa dan hancurnya sebuah negara, dapat
disimpulkan adanya enam faktor utama yang sedikit demi sedikit bisa menjadi
penyebab utama peruses itu, yaitu
1)
Kegagalan kepemimpinan
Integrasi bangssa adalah
landasan bagi tegaknya sebuah Negara modern. Keutuhan wilayah Negara amat
ditentukan oleh kemampuan para pemimpin dan masyarakat warga Negara dalam
memelihara komitmen kebersamaan sebagai suatu bangsa.
2)
Krisis ekonomi yang akut dan berlangsung lama
Krisis di sector ini selalu
merupakan amat signifikan dalam mengawaliirnya krisis lain (politik
pemerintahan, hukum, dan sosial).
3)
Krisis politik
Krisis politik merupakan
perpecahan elit ditingkat nasional, sehingga menyulitkan lahirnya kebijakan
utuh dalam mengatasi krisis ekonomi.
4)
Krisis sosial
Krisis social dimulai dari
konflik kekerasan diantara kelompok-kelompok masyarakat (suku, agama, ras).
5)
Demoralisasi tentara dan polisi
Demoralisasi tentara dan polisi dalam bentuk pupusnya keyakinan mereka atas
pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya sebagai bayangkari Negara. Demoralisasi
itu, pada kadar yang rendah dipengaruhi oleh nilai gaji yang mereka terima
akibat krisis ekonomi.
6)
Interfensi asing
Interfensi internasional yang
bertujuan memecah belah, seraya mengambil keuntungan dari perpecahan itu
melalui dominasi pengaruhnya terhadap kebijakan politik dan ekonomi
Negara-negara pasca disintegrasi.
Terciptanya “ Tunggal Ika “ dalam
masyarakat “ Bhineka “ dapat diwujudkan melalui “ Integrasi Kebudayaan “ atau “
Integrasi Nasional “.
Manusia Beradab dalam keragaman
Dalam hal ini maka tedapat teori
yang menunjukkan penyebab konflik di tengah masyarakat antara lain:
- Teori hubungan masyarakat, memiliki pandangan bahwa konflik yang sering muncul ditengah masyarakat disebabkan polarisasi yang terus terjadi, ketidak percayaan dan permusuhan diantara kelompok yang berbeda, perbedaan bisa dilatarbelakangi SARA bahkan pilihan ideologi politiknya.
- Teori identitas yang melihat bahwa konflik yang mengeras di masyarakat tidak lain disebabkan identitas yang terancam yang sering berakar pada hilangnya sesuatu atau penderitaan masa lalu yang tidak terselesaikan
- Teori kesalahfahaman antar budaya, teori ini melihat konflik disebabkan ketidakcocokan dalam cara-cara berkomunikasi diantara budaya yang berbeda.
- Teori transformasi yang memfokuskan pada penyebab terjadi konflik adalah ketidaksetaraan dan ketidakadilan yang muncul sebagai masalah sosial budaya dan ekonomi.
Refrensi:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar