A. Jenis-jenis Kebutuhan dan
Pemenuhannya
Individu adalah pribadi yang utuh dan kompleks.
Kekomplekkan tersebut dikaitkan dengan kedudukannya sebagai mahluk individu dan
mahluk sosial. Oleh karenanya disamping seorang individu harus memahami dirinya
sendiri, ia juga harus memahami orang lain dan memahami kehidupan bersama
didalam masyarakat, memahami lingkungan serta memahami pula bahwa ia adalah
mahluk tuhan. Sebagai mahluk psiko –fisik manusia memiliki kebutuhan-kebutuhan
fisik dan psikologis, dan sebagai mahluk individu dan mahluk sosial, manusia
mempunyai kebutuhan individu (yang juga dikenal sebagai kebutuhan pribadi) dan
kebutuhan sosial masyarakat. Dengan demikian , maka setiap individu tentu
memiliki kebutuhan, karena ia tumbuh dan berkembang untuk mencapai kondisi
fisik dan sosial psikologis yang lebih sempurna dalam kehidupannya
Dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya menuju
kejenjang kedewasaan, kebutuhan hidup seseorang mengalami perubahan-perubahan
sejalan dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangannya. Kebutuhan sosial
psikologis semakin banyak dibandingkan dengan kebutuhan fisik, karena
pengalaman kehidupan sosialnya semakin meluas. Kebutuhan itu timbul disebabkan
oleh dorongan-dorongan (motif). Dorongan adalah keadaan dalam pribadi seseorang
yang mendorongnya untuk melakukan suatu perbuatan untuk mencapai tujuan
tertentu (sumdi, 1971 : 70; lefton 1982: 137) dorongan dapat berkembang Karena
kebutuhan psikologis atau karena tujuan-tujuan kehidupan yang semakin kompleks.
Lebih lanjut lefton (1982) menyatakan bahwa kebutuhan dapat muncul karena
keadaan psikologis yang mengalami guncangan atau ketidak seimbangan. Munculnya
kebutuhan tersebut untuk mencapai keseimbangan atau keharmonisan hidup
kebutuhan dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu kebutuhan
primer dan sekunder. Kebutuhan primer pada hakikatnya
merupakan kebutuhan biologis atau organik dan umumnya merupakan kebutuhan yang
didorong oleh motif asli. Contoh kebutuhan primer itu antara lain adalah:
makan, minum, bernapas, dan kehangatan tubuh. Pada tingkat remaja dan dewasa
kebutuhan primer ini dapat bertambah yaitu kebutuhan seksual. Sedangkan
kebutuhan sekunder umumnya merupakan kebutuhan yang didorong oleh motif yang di
pelajari, seperti misalnya kebutuhan untuk mengejar pengetahuan, kebutuhan
untuk mengikuti pola hidup masyarakat, kebutuhan akan hiburan, alat
transportasi, dan semacamnya. Klasifikasi kebutuhan menjadi kebutuhan primer
dan kebutuhan sekunder sering digunakan, namun pengklasifikasian semacam itu
sering membingungkan. Oleh karena itu, Cole dan Bruce (1959) (Oxendine, 1984 :
227) membedakan kebutuhan menjadi dua kelompok, yaitu kebutuhan fisiologis
dan kebutuhan psikologis.
Dalam bidang kehidupan ekonomi, kebutuhan primer
dikenal sebagai kebutuhan pokok yang mencakup kebutuhan akan pangan, sandang
dan papan.
B. Mengapa Manusia Berperilaku
Untuk menjawab pertanyaan ini digunakan dua pendekatan
, yaitu pendekatan organismik (internal) dan pendekatan lingkungan (eksternal).
Pembicaraan tentang motif dan/atau motivasi merupakan yang akan ditinjau secara
khusus dalam bagian ini, yang berarti uraian bagian ini menitik beratkan bahwa
motif itu merupakan factor pendorong manusia bertingkah laku . perilaku
didorong oleh motif. Hal ini tidak berarti bahwa kita mengesampingkan factor
lingkungan, tetapi seperti kita ketahui bahwa motivasi dan lingkungan pada
dasarnya berinteraksi, dengan demikian persoalan lingkungan akan dengan
sendirinya tercakup dalam uraian ini.
Banyak pendekatan untuk menganalisis dan
mengklasifikasikan kekuatan dari dalam yang menghasilkan gejala yang
dimaksud dengan tingkah laku. Eksperimen-eksperimen psikologis cenderung
untuk memilih pendekatan system dalam menerangkan tingkah laku dari sisi
dorongan, dimana dorongan diartikan dengan kekuatan /dorongan biologis dalam
arti luas, seperti lapar, haus, dan dorongan seksual. Bagi guru dan pendidik
perlu melihat motivasi yang tidak semata-semata berasal dari factor/dorongan
biologis. Hal ini dikemukakan oleh para psikolog yang telah meninjau perilaku
manusia factor dorongan dan motivasi
Kebutuhan akan keyakinan diri diekspresikan melalui
dua bentuk perilaku, yaitu kebutuhan mempertahankan diri (maintenance)
dan mengembangkan diri (enchancement). lebih dari apa yang dialami
binatang, manusia lebih mampu mengantisipasi kejadian-kejadian masa depan,
tidak hanya terbatas untuk mempertahankan dirinya pada saat sekarang, tetapi
juga bermaksud mengubah diri dang lingkungannya agar pengembangan dirinya
menjadi lebih baik di waktu-waktu yang akan datang. Hal tersebut di artikan
sebagai kebutuhan normatif dan bukan semata-mata kebutuhan psikologis
C. Kebutuhan Dasar Manusia
Pada bayi atau pada kehidupan kehidupan manusia kecil,
perilakunya didominasi oleh kebutuhan-kebutuhan biologis. Yakni kebutuhan
untuk mempertahankan diri. Kebutuhan ini disebut deficiency need artinya
kebutuhan untuk pertumbuhan dan memang diperlukan untuk tetap hidup. Kemudian,
pada masa kehidupan berikutnya, muncul kebutuhan untuk mengembangkan diri.
Berkembangnya kebutuhan ini terjadi karena pengaruh factor lingkungan dan
factor-faktor belajar, seperti kebutuhan akan cinta kasih, kebutuhan untuk
memiliki (yang ditandai berkembangnya ”aku” manusia kecil), kebutuhan harga
diri, kebutuhan akan kebebasan, kebutuhan untuk berhasil, dan munculnya
kebutuhan untuk bersaing dengan yang lain.
Remaja sebagai individu atau manusia pada umumnya juga
mempunyai kebutuhan dasar tersebut. Secara lengkap kebutuhan dasar seorang
individu dapat digambarkan sebagai berikut
Menurut Lewis dan Lewis (1993) kegiatan remaja dan
manusia didorong oleh berbagai kebutuhan, yaitu:
- kebutuhan jasmaniah
- kebutuhan psikologis
- kebutuhan ekonomi
- kebutuhan sosial
- kebutuhan politik
- kebutuhan penghargaan, dan
- kebutuhan aktualisasi diri
D. Kebutuhan Remaja,
Masalah, dan Konsekuensinya
Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa
kanak-kanak menuju masa dewasa. Hall (dalam liebert dan kawan-kawan, 1974:478)
memandang bahwa masa remaja ini sebagai masa “storm and stress”. Ia
menyatakan bahwa selama masa remaja banyak masalah yang di hadapi karena
remaja itu berupaya menemukan jati dirinya (identitasnya) kebutuhan aktualisasi
diri. Usaha penemuan jati diri remaja dilakukan dengan berbagai pendekatan.
Beberapa jenis kebutuhan remaja dapat diklasifikasikan menjadi beberapa
kelompok kebutuhan, yaitu:
- kebutuhan organik, makan, minum, bernapas, seks
- kebutuhan emosional, yaitu kebutuhan yang mendapatkan simpati dan pengakuan dari pihak lain, dikenal dengan n Aff
- kebutuhan berprestasi atau need of achievement (yang dikenal dengan n Ach), yang berkembang karena dorongan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki dan sekaligus kemampuan psikologis, dan
- kebutuhan untuk mempertahankan diri dan mengembangkan jenis.
Pertumbuhan fisik dan perkembangan sosial psikologis
di masa remaja pada dasarnya merupakan lanjutan, yang dapat diartikan
penyempurnaan, proses pertumbuhan, dan perkembangan dari proses
sebelumnya. Seperti halnya pertumbuhan fisik yang ditandai dengan
munculnya tanda-tanda kelamin sekunder merupakan awal masa remaja sebagai
indicator menuju tingkat kematangan fungsi seksual seseorang.
Disamping itu remaja membutuhkan pengakuan akan
kemampuannya, yang menurut Maslow kebutuhan ini disebut kebutuhan penghargaan.
Factor non fisik, yang secara integrative tergabung didalam factor sosial
psikologis dijiwai oleh tiga potensi dasar yang dimiliki manusia yaitu piker,
rasa dan kehendak. Ketiganya secara potensial mendorong munculnya berbagai
kebutuhan. Remaja telah memahami berbagai aturan didalam kehidupan masyarakat
Dalam kehidupan dunia modern, manusia tidak hanya berpikir
tentang kebutuhan pokok, mereka telah lebih maju. Pemikirannya telah
bercakrawala oleh karena itu kebutuhan pokoknya juga telah berkembang dalam
menghadapi masalah dan perkembangan sosial psikologis, menjadi manusia
berprestasi telah merupakan kebutuhan sosial yang membimbingnya untuk
berhasil dan lebih lanjut untuk menjadi orang yang berhasil dan berprestasi
Beberapa masalah yang dihadapi remaja sehubungan
dengan kebutuhannya dapat diuraikan sebagai berikut:
1) Upaya untuk merubah
sikap dan perilaku kekanak- kanakan menjadi sikap dan perilaku dewasa, tidak
semuanya dapat dengan mudah dicapai baik oleh remaja laki-laki maupun
perempuan. Pada masa ini remaja menghadapi tugas-tugas dalam perubahan sikap
dan perilaku yang besar, sedang dipihak lain harapan ditumpukkan pada remaja
untuk dapat meletakkan dasar-dasar bagi pembentukan sikap dan pola perilaku.
2) Sering kali para
remaja kesulitan untuk menerima perubahan-perubahan fisiknya . hanya sedikit
remaja yang merasa puas dengan tubuhnya. Hal ini disebabkan pertumbuhan
tubuhnya dirasa tidak serasi
3) perkembangan fungsi
seks pada masa ini dapat menimbulkan kebingungan remaja untuk memahaminya,
sehingga sering terjadi salah tingkah dan perilaku yang menentang norma
pandangannya terhadap sebaya lain jenis kelamin dapat menimbulkan
kesulitan dalam pergaulan. Bagi remaja laki-laki dapat menyebabkan
berperilaku yang “menentang norma” dan bagi remaja perempuan akan berperilaku
”mengurung diri” atau menjauhi pergaulan dengan lain jenis
4) Dalam memasuki
kehidupan bermasyarakat, remaja yang terlalu mendambakan kesendirian, dalam
arti menilai dirinya cukup mampu untuk mengatasi problema kehidupan,
kebanyakan akan menghadapi berbagai masalah , terutama masalah
penyesuaian emosional, seperti perilaku over cting, “lancing”, dan
semacamnya kehidupan bermasyarakat banyak menuntut remaja untuk banyak
menyesuaikan diri, namun yang terjadi tidak semuanya selaras.
A. Kesimpulannya
* Manusia
senantiasa mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan adalah perubahan
secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungi fisik yang
berlangsung secara normal pada anak yang sehat, dalam perjalanan waktu
tertentu.
* Kebutuhan dibedakan atas dua, yaitu kebutuhan primer
dan kebutuhan sekunder. Kebutuhan primer pada hakikatnya merupakan kebutuhan
biologis atau organik dan umumnya merupakan kebutuhan yang didorong motif asli.
Sedangkan kebutuhan sekunder merupakan kebutuhan yang didorong oleh motif yang
dipelajari.
B. Saran
Manusia harus lebih memahami kebutuhan yang dia
butuhkan. Manusia dan khususnya remaja harus memperoleh kebutuhannya agar dapat
hidup dengan normal.